Sabtu, 04 Agustus 2012

Menganyam


MENGANYAM

Keterampilan anyam merupakan kerajinan yang sudah lama berkembang dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan kerajian ini pada awalnya memiliki bentuk sederhana sebagai karya seni untuk memenuhi kebutuhan praktis sehari-hari, perkembangan berikutnya kemudian menjadi benda-benda sebagai hiasan. Jenis kegiatan anyam ini beraneka ragam baik dari segi bahan, maupun jenis motif anyaman yang digunakan bentuk benda yang dihasilkan.
Bahan-bahan yang sering digunakan orang untuk kerajinan anyam berasal dari bahan baku alam seperti: bambu, rotan, mendong,
pandan..... maupun bahan buatan (sintetis) seperti kertas, pita plastik dan
sebagainya. Dari segi jenis motif yang digunakan dikenal nama-nama motif anyam mata itik, mata kebo, hujan gerimis, daun asam, katuncar mawur, dsb. Hasil kegiatan anyam dapat berbentuk anyaman datar maupun anyaman bentuk benda.
Kegiatan kerajinan anyam di sekolah dasar dapat dilakukan pada jenjang kelas atas (kelas IV - VI). Pada umumnya kegiatan anyam pada jenjang pendidikan sekolah dasar ini banyak berupa anyam datar, mengngat kemampuan siswa masih terbatas. Selain tiu bahan yang dapat digunakan juga disesuaikan dengan bahan-bahan yang tersedia abaik bahan baku yang berasal dari alam maupun bahan baku buatan yang sudah dijual di masyarakat.

Dikutip dari buku Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan SD

Membutsir

MEMBUTSIR

Membutsir adalah membentuk tanah liat atau lilin (plastisin/malam) menjadi bentuk mainan, patung kecil atau bentuk tertentu berdasarkan daya cipta. Sebelum dibentuk, tanah liat sebaiknya dibersihkan dahulu dari butiran batu atau pasir yang kasar, lembutkan adonannya dengan tangan. Jika terlalu lembek biarkan (diangin-anginkan) hingga kadar airnya berkurang, dan jika dipegang tanah tidak lengket pada tangan kita. Namun jika menggunakan plastisin (lilin/malam), tidak akan terjadi masalah pengolahan bahan. Pada tahap pertama, buatlah bentuk global (dari benda yang akan diciptakan), kemudian buatlah bentuk rincinya setahap demi setahap. Untuk menghaluskan permukaan bentuk, gunakan alat butsir (dari kawat atau kayu yang dibuat menyerupai jari tangan).

Dikutip dari buku Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan SD

M3


M3 (melipat, menggunting, menempel)

Kegiatan melipat, menggunting dan menempel (M3) merupakan permainan menciptakan kreasi bentuk dengan menggunakan bahan kertas (yang berwarna sebaiknya).
§         Bahan dan alat yang diperlukan: kertas agak tebal, kertas berwarna, lem, gunting/cutter.
§         Prosedur pengerjaan:
(a)    Ambil selembar kertas warna. Lipat di tengah-tengah sisi panjangnya. Selanjutnya hasil lipatan tadi dilipat lagi pada tengah-tengah sisi panjangnya.
(b)   Hasil dua kali lipatan tadi digunting pada beberapa tempat. Ada bagian yang dibuang. Bentuk guntingan bergantung pada kreasi masing-masing.
(c)    Bila dianggap sudah cukup guntingannya, lipatan dibuka.
(d)   Hasilnya ditempel pada kertas yang agak tebal menggunakan lem.
(e)    Jumlah lembaran yang ditempel bervariasi baik dalam jumlah maupun warnanya.

Dikutip dari buku Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan SD

Montase


MONTASE

§         Bahan dan alat yang diperlukan: gambar dari majalah/koran/kalender bekas, atau reproduksi potret, gunting, cutter, lem.
§         Prosedur pengerjaan:
(a)    Potonglah gambar-gambar atau reproduksi potret dari majalah, poster, kalender atau lainnya mengikuti kontur gambar/potret tersebut. Gambar yang dipotong mungkin hanya bagian tertentu saja.
(b)   Susunlah hasil guntingan tadi berdasarkan kreasi masing-masing, pada kertas gambar yang sudah disediakan. Susunan gambar tadi akan menghasilkan suatu susunan bentuk yang baru, dan kadang-kadang aneh, lucu, dan fantastik. Penyusunannya menggunakan lem.
Untuk memberikan kesan gambar yang artistik dan fantastik, gambar montase ini bisa dilengkapi dengan goresan spidol warna, atau pulasan cat air pada bagian tertentu yang dianggap perlu.

Dikutip dari buku Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan SD

Kolase


KOLASE

§         Bahan dan alat yang diperlukan: kertas gambar, kertas warna, kertas limbah, bahan alam, potongan kain, lem, pinsil, gunting, atau/dan cutter.
§         Prosedur pengerjaan:
(a)    Buatlah rancangan/gambar yang akan diselesaikan dengan kolase pada kertas gambar yang disediakan.
(b)   Jiplakkan bentuk/gambar pada warna sesuai pilihan, potong/gunting secermat mungkin. Kemudian tempelkan bentuk/gambar tersebut menggunakan lem pada tempat yang sudah dirancang tadi. Warna yang digunakan dapat diambil dari kertas warna, potongan kain, limbah percetakan, limbah alam (daun, kulit pohon dan sebagainya).

Dikutip dari buku Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan SD

Cetak sablon


CETAK SABLON


§         Alat dan bahan yang dibutuhkan: pisau, cutter, gunting, kuas, kapas, spon/busa, sisir, sikat gigi, kertas, pewarna, koran bekas, dan tempat pewarna.
§         Proses pengerjaannya:
(a)    Membuat acuan cetak dari kertas: buatlah gambar/bentuk untuk acuan cetaknya. Torehlah kontur/pinggir gambar tadi sampai tembus.
(b)   Siapkan pewarna. Buatlah campuran warna pada tempat yang disediakan. Pewarna pada proses sablon ini sama dengan pewarna yang digunakan pada proses cetak sebelumnya. Kita dapat menggunakan cat air, ontan/sepuhan, pewarna kue cair, atau pewarna alam yang sudah disebutkan sebelumnya.
(c)    Letakkan acuan cetak di atas kertas yang masih utuh. Acuan cetak harus menempel serapat-rapatnya agar tidak terjadi kebocoran pada saat pemulasan/pencetakkan. Sebaiknya kertas tersebut dialasi kertas koran.
(d)   Ambil kuas, celupkan ke pewarna, selanjutnya pulaskan pada acuan yang ditoreh tadi.Bila pewarnaan menggunakan kapas atau spon yang dicelupkan pada pewarna, tentu saja tidak dipulaskan seperti kuas namun kapas atau spon itu ditekan-tekankan pada lubang acuan cetaknya.
Cara sederhana lainnya kita gunakan sikat gigi dan sisir untuk memberi warna hasil cetakan. Dengan menggosokkan sikat gigi yang terlebih dahulu dicelupkan ke pewarna pada sisir, akan terjadi cipratan pewarna yang akan melalui lubang- lubang acuan cetaknya. Hasil cetak berwarna pada proses ini dapat diatur pada saat memulaskan atau menyemprotkan pewarna. Bidang mana serta warna apa yang dipilih bergantung pada pilihan masing-masing.

Dikutip dari buku Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan SD

Tiupan


MENGGAMBAR DENGAN TIUPAN

§         Bahan yang diperlukan sama seperti inkblot, tambahannya adalah sebuah sedotan minuman.
§         Proses pengerjaannya:
(a)    Teteskan cairan pewarna pada kertas yang sudah diletakkan di atas kertas koran.
(b)   Tiuplah tetesan warna itu dengan menggunakan sedotan. Sambil meniup, sedotan itu digoyang-goyangkan sehingga tetesan warna akan menyebar ke berbagai arah. Usahakan tidak ada ujung tetesan yang masih menggenang. Tiup sampai habis.
(c)    Dengan meneteskan beberapa warna berbeda dapat menghasilkan gambar yang beranekawarna.

Dikutip dari buku Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan SD